AssWW - Selamat datang

Rekan-rekan yang dimulyakan Allah.
Weblog Dzikrullah / Zikir saya persembahkan, awalnya untuk menuliskan kembali artikel-artikel yang saya tuliskan pada milis Dzikrullah milik Ust. Abu Sangkan, dimana pada bulan Ramadhan 2006 saya menuliskan 13 buah "Loa dan The Secret yang Saya Pahami".

Selamat menyimak ke-13 Artikel pada milis Dzikrullah / Zikir tersebut (artikel bulan JUNI 2008), dan artikel-artikel yang lain..............

Friday, June 13, 2008

LOA & The Secret Yg Saya Pahami (14): Negara Terpuruk?


LOA: Apa “INI” yang membuat NEGARA ini TERPURUK?

AssWW,

Rekan-rekan budiman, ijinkan saya sharing lagi tentang ”nasib buruk” negara kita dari sisi LOIS.

Sebelumnya, agar lebih jelasi, saya kutip lagi teori LOA secara sederhana, sbb:

  1. Pengertian LOA: ” You attract to your life whatever you give your attention, focus and energy to, whatever wanted or unwanted
  2. Kapan LOA berlaku? Jawab: Setiap SAAT/DETIK
  3. Semua hal adalah berupa “kuanta”/energi dg frekwensi tertentu (Energi ketika sekali terbentuk, tidak dapat hilang, hanya dapat berpindah bentuk)
  4. Kuanta/energi ini dapat saling mempengaruhi
  5. Thought is motion energy (yang kita bayangkan, katakan, persepsikan, emosikan, kreasikan, adalah ENERGI yang bergerak, dengan frekwensi tertentu, terkirimkan ke ”alam semesta”= ALLAH), jadi: Manusia adalah sumber energi dengan berbagai frekwensi

Doa adalah yang kita katakan, emosikan, termasuk motion energy.

Dari sini kita ambil ”kesimpulan” bahwa SETIAP SAAT kita juga BERDOA tanpa kita sadari. (Ingat juga, LOA doa ini SETIAP DETIK/SAAT berlaku).

Kita ”merasa/berpikir/beremosi” marah, mangkel, kecewa, iri, dengki, berpikir pesimis, stress, melakukan berbagai tindakan ”negatif” dll, adalah ”doa” yang tidak kita sadari yang kita ”sampaikan” kepada Allah Azza wa Jalla.

Dengan melihat, mendengar dan merasakan hal-hal yang negatif, tanpa terasa/tidak disadari, pikiran bawah sadar (yang 88% dari ”volume” otak), ini menjadi ”teracuni”/terprogram” secara negatif, sehingga kita ”merasa/ berpikir/beremosi”, yang akhirnya ”menarik” energi LOA NEGATIF.

Apa saja sumber info negatif ini? Di antaranya adalah:

  1. Lebih dari 30 tahun jaman Bpk Soeharto yang kita tahu KKN (pikiran kita ”selalu negatif), berapa puluh juta orang terpengaruh ”perasaan negatif?”
  2. Belum lagi jaman pasca Bpk Soeharto...... (berapa puluh juta bangsa ini terpengaruh?)
  3. Sinetron TV yang penuh dengan “emosi marah”/”balas dendam” dll pada prime time, dan sudah berlangsung berapa tahun? Berapa juta anak/remaja/ortu yang terpengaruh? Menurut sebuah laporan penelitian yang pernah ditayangkan di MQTV sekitar Mei 2007 lalu, rata-rata acara pendidikan di seluruh TV di Indonesia hanyalah 7% saja.....
  4. Belum lagi koran-koran di Indonesia, hanya sangat sedikit berita yang positif. Sudah berapa ini berlangsung? Berapa ratus/puluh juta orang terpengaruh khawatir, ketakutan, negatif dll?
  5. Lagi-lagi tabloid “lampu merah” yang setiap hari terjual ”laris” bak kacang goreng....hiiii....
  6. Belum lagi anak-anak sekolah yang “terlalu padat” pelajaran, sehingga ikut “mengotori” pikiran. Anak sekolah ada berepa puluh juta?
  7. Lai..dan lagi...lagi, inflasi yang sangat tinggi di negara ini, harga-harga naik, sekian belas persen pertahun. Apa hal ini tidak menambah emosi negatif sekian puluh juta orang Indonesia, baik ibu-ibu atau anda semua?

Nah, ini semua berakibat “blunder” lingkaran tertutup yang tidak pernah habis-habisnya.

Menurut teori Brain Management, orang yang “mempunyai” pikiran “kotor” cenderung mempunyai emosi/perkataan/perbuatan “kotor”, karena pikiran bawah sadarnya dipenuhi oleh pikiran kotor ini. Bahasa agamanya adalah “hati” yang kotor. Bahasa modernnya, GIGO (garbage ini, garbage out).

Berapa puluh/ratus juga orang yang cenderung GIGO ini?

Wah, komplitlah sudah.....

Akumulasi enegi yang luar-luar biasa negatif ini tentu tidak akan “naik ke Arsy”, tetapi “kembali” ke negara kita, dalam bentuk-bentuk “bencara” (ekonomi makin sulit, musibah, bencara alam, Tsunami, dll, dll).

LOA NEGATIF ini berlaku..............

Setelah saya amati ketika total 2 tahun di negeri orang ketika saya masih di BUMN (Jerman, Jepang, USA), tinggal bersama para engineer dan manager disana, keadaan disana ternyata “lebih baik” untuk hidup. Gaji cukup, inflasi hampir NOL (bisa planning nabung), jaminan sosial ada, hari tua terjamin, ngurus-ngurus ke pemerintahan gampang, ada anak dapat tunjangan lagi, sekolah tidak bayar, dll.

Wuahhhh enak tenan urip iki.....

Pokoknya, secara umum, tinggal kerja yang baik, berprestasi nggak perlu macam-macam, hidup “terjamin”.

Nah ini tentu saja membuat LOA POSITIF untuk mereka secara umum pada sekian puluh juta orang “bule” ini.

(kalau tentang “politik” yang tidak “bersahabat”, itu soal lain, memang begitulah politik…..)

Kembali ke Indonesia:

Anda bisa bandingkan, LOA Negara kita yang negatif ini dampaknya…..

Konon, di Aceh, malam tepat sebelum Tsunami, ada pesta muda-mudi bebas yang “naudzubillah” sampai jam 3 pagi. Jam 6 kurang, Tsunami terjadi…..

Tuhan Maha Adil, energi LOA Negatif ini membuat “alam bergolak”. Tentu jangan kita salahlah orang lain, kecuali diri kita.

Bagaimana cara mengubah Indonesia ke arah lebih baik dengan cepat?

Tentu saja yang mudah adalah dari pimpinannya. ”Leadership is infuence”, kata John C. Maxwell. Pemimpin-pemimpin negeri mempunyai ”power” untuk menggerakkan Indonesia menjadi lebih baik.

Contoh kecil saja, masalah hukum. Hukumlah seberat-beratnya orang yang bersalah, tanpa pandang bulu (kita ingas Rasulullah yang menerapkan hukum ”potong tangan”. Di Arab Saudi, konon korupsi dianggap sebagai ”penghianat” dan mungkin bisa di-”Qishos” (potong leher).

Di negara ini, koruptor yang sekian trilyun hanya dihukum misalnya 1-3 tahun, akibatnya, pikiran bawah sadar calon-calon koruptor juga ”cenderung”meneruskan korupsinya. Jadi, ”image” (bagi yang tahu NLP, image ini adalah ”anchor” hukuman ringan ini harus diubah).

Pembaca, maafkan saya kalau ada kata-kata yang kurang berkenan...

Ya Allah, berikanlah negara kami ini jalan dan tuntunan untuk selalu melaksanakan perintah-perintahMU...

Ya Rahman, Ya Rahim, hanya ENGKAUlah tujuanku dan ridhoMU yang aku cari.

Amin....

WasWW,

Adhi Susilo - http://loaislami.blogspot.com

LOA & The Secret Yg Saya Pahami (13): Unconscious LOA Islam


Unconscious LOIS

Oleh Adhi Susilo, disampaikan 7 Okt 2007 pada http://groups.yahoo.com/group/dzikrullah/message/1919

AssWW,

Pembaca yang budiman, untuk memperjelas teori LOA Islami (LOIS), untuk memudahkan cara memandang kejadian yang kita alami, menurut saya ada 4 kelompok pembagian LOIS yaitu:

  1. LOIS BERTUJUAN DUNIAWI, yaitu sesuatu yang kita mintakan kepada Allah untuk “materi”, misalnya rumah, mobil, uang untuk bayar hutang, penghasilan, karier, dll (disingkat dengan LOIS TUJUAN)
  1. LOIS BERTUJUAN UKHRAWI, yaitu sesuatu yang kita mintakan kepada Allah dalam rangka “pendekatan diri kepada Allah”, misalnya membangun mesjid, sedekah orang miskin, berniat membantu orang susah, wakaf tanah, shalat khusyu, sering berdzikir, dsb (disingkat jadi LOIS KETUHANAN)
  1. LOIS NEGATIF TAK SENGAJA (NEGATIVE UNCONSCOIUS LOA), yaitu perasaan dan emosi negatif seperti khawatir, stress, tidak yakin, pesimis, tidak percaya diri, mikir negatif, prasangka buruk, dll (disingkat jadi LOIS NEGATIF)
  1. LOIS POSITIF TAK SENGAJA (POSITIVE UNCONSCOIUS LOA), yaitu perasaan dan emosi positif seperti percaya diri, yakin mampu, semangat, optimis, berpikir positif, dll (disingkat jadi LOIS POSITIF)

Tentu saja setiap orang mempunyai keempat kombinasi tersebut diatas.

Pendapat dan pengalaman saya selama 4 tahun menjalankan LOIS menunjukkan seperti ini: (semoga ini sangat berguna untuk anda, anda dapat menghindari yang negatif dan selalu melakukan yang positif)

  1. Orang yang sering mempunyai LOIS Negatif, dan sering menggunakan LOIS Tujuan, memang Allah akan kabulkan LOIS Tujuan tersebut. Tetapi, cobalah perhatikan, biasanya setelah itu timbul problem/ hambatan/ halangan /masalah/ musibah lagi. Hidup seseorang akan up & down, walaupun diluarnya terlihat “sukses”, tapi sebenarnya di dalamnya tidak, ujung-ujungnya adalah “negatif” (misal, anak bermasalah, keluarga agak berantakan, hidup tidak tenang, ekonomi berantakan, dsb). Walaupun juga menggunakan LOIS Ketuhanan, kalau LOIS Negatif terlalu besar, ujung-ujungnya tetap “negatif”
  1. Orang yang sering mempunyai LOIS Positif dan sering menggunakan LOIS Tujuan, Allah akan kabulkan LOIS Tujuan tersebut. Apalagi ditambah LOIS Ketuhanan, hidup orang ini akan membaik secara dunia dan akhirat. Mungkin ada cobaan timbul problem/ hambatan/ halangan /masalah/ musibah. Hidup seseorang akan up & down, tetapi grafik kehidupannya secara umum akan naik, ujung-ujungnya adalah “positif’’ (misal, anak sukses sekolah dan bahagia, hubungan keluarga tambah dekat & harmonis, Allah menjaganya dari bencana, rasa tenteram, berguna untuk orang lain/lingkungan, dsb)

Problem yang terjadi, karena kita sering ”bersinggungan” dengan banyak orang lain (di kantor, bisnis, professional, dll), yang dapat mengakibatkan secara tidak langsung kita mempunyai perasan-perasaan negatif tadi secara tidak kita sadari (kecewa, kesel, iri, mangkel, stress, tidak PD, khawatir, dll). Terlebih lagi hal-hal ini berlangsung sekian lama, sekian tahun di kantor, sehingga terakumulasi LOIS negatif sangat besar!

Bagaimana mencegah dan menghilangkan LOIS Negatif ini? Yaitu antara lain dengan teknik NLP yang disebut REFRAME (telah saya jelaskan di materi beberapa waktu yang lalu), dan dengan pembersihan hati dzikrullah.

Bila “hati” yang berupa cermin ini telah bersih, selain kita akan selalu terjaga “kebersihan hati”, cermin ini juga akan “memantulkan” cahaya ketuhanan bagi kita, sifat dan perilaku kita menjadi semakin baik dan lebih mudah meraih ridho Allah. Tentu saja ini perlu mujahadah (perjuangan), muhasabah (instrospeksi) dan istikhomah (konsisten) dalam mempertahankan wara’ (kesucian) yang senantiasa kita jaga.

Nah, anda mungkin berpikir, dari mana munculnya pikiran negatif seseorang, dan mengapa banyak orang “cenderung” berpikir negatif sehingga “menarik” energi negatif?

Jawabannya, silahkan tunggu di materi yang akan datang yang lebih relevan, yang akan saya jelaskan secara ilmu NLP (Neuro Lingusitic Programming) khusus tema emotional intelligence dan penjelasan tentang otak bawah sadar.

Semoga penjelasan ini akan membantu anda untuk senantiasa menciptakan LOIS Positif dan LOA Ketuhanan agar anda lebih mudah mencapai kebahagaian duniawi dan ukhrawi.

Ya, Allah tunjukkanlah jalan yang terbaik untuk kami….

Ya, Allah karunialah kami kemudahan untuk selalu dapat berhampir kepadaMU

WasWW,

Adhi Susilo - http://loaislami.blogspot.com

LOA & The Secret Yg Saya Pahami (11): Highest Energy


Highest Energy: Tempat dan Waktu Ijabah doa


AssWW,

Ijinkan saya sharing mengapa Rasulullah memberikan tips tentang tempat dan waktu berdoa yang langsung diijabah Allah. Bila kita ketahui logika dibalik ini semua, tentu akan kita manfaatkan hal seoptimal mungkin, bukan?
Kita patut bersyukur, tempat & waktu ijabah Al Islam ini jauh lebih banyak “bila dibandingkan agama lain”. Subhanallah….. walhamdulilllah …..

Siapapun yang berdoa di Masjidil Haram, pasti terharu, bahagia, lebih khusyu’ dalam berdoa dan berdzikir. “Shalat di Masjidil Haram ‘pahalanya’ 100.000x lebih banyak dibandingkan bila shalat di mesjid lain”, sabda Nabi
Belum lagi di lokasi-lokasi seperti Maqam Ibrahim, Multazam, Mesjid Nabawi, Raudhah dll.

Bagaimana hal tersebut di atas dapat dijelaskan menurut LOA Islam (LOIS)?

Menurut beberapa hadist, ijabah doa antara lain pada sepertiga malam terakhir (shalat tahajud), pagi, sore, dan setelah shalat wajib.
Mari kita lihat dari sisi “energi”. Untuk itu kita ingat kembali teori dan hasil penelitian empiris teori modern yang berhubungan dengan LOIS yang saya sederhanakan sbb:

1. Energi yang telah di create oleh manusia, akan ”kekal” (energi tidak pernah hilang)
2. Menurut teori modern hypnosis, saat dimana energi manusia terbesar secara alamiah adalah, Hypnogogic (10 menit menjelang tidur malam hari), Hypnopompic (10 menit setelah bangun tidur). Saat ini otak dalam keadaan tenang, sehingga muncullah gelombang otak alpha dan theta yang mempunyai energi terbesar.
3. Teori Maxwell, bila sebuah kawat vertikal keatas dialiri listrik dengan arah ke atas, maka medan energinya berputar di sekeliling kawat dan berlawanan dengan arah jarum jam.

Ka’bah, selain di doakan baginda Nabi, juga dikitari oleh jutaan orang thawaf sejak lebih dari 1400 tahun yang lalu, dan pula sebagai ”arah” shalat setiap Muslim di seluruh dunia. Doa Rasulullah untuk Ka’bah ini tentu juga berupa energi yang tetap ”abadi”.

Ya, dari teori Maxwell, energi yang sangat-sangat besar ini berpusat di tengah-tengah batu Ka’bah, dengan arah ”keatas”, yang konon langsung mengarah ke Arsy (surga). Betapa ”jeniusnya” Rasulullah, yang langsung dari perintah Allah.
Pantaslah Nabi mengatakan, 100.000x lebih ”makbul” bila kita shalat dan berdoa di sekitar ka’bah.

Dosa manusia diampuni Allah di antara umrah-umrah”, menurut salah satu hadist Nabi. Umrah, selain tempat memohon ampun, juga saat yang tepat untuk memohon sesuatu.

Adakah tempat dan konsep yang serupa di agama lain? Semakin lama, selama dunia ini berkembang, energi Ka’bah ini tidak pernah ”turun”, malah bertambah-tambah. Subhanallah....

Demikian juga di mesjid Nabawi, Mesjid Quba (mesjid pertama di Madinah). Raudhah, Shafa, Marwa, Gua Hira’, tempat lempar jumrah, dll...dll, ini adalah tempat-tempat yang Rasulullah pernah doakan (energi LOIS positif yang sangat luar biasa besar), sekaligus di”acknoledge” Allah (di”restui” Allah) melalui hadist, bahwa tempat tersebut memang makbul untuk berdoa.

Tempat-tempat tersebut merupakan ”leverage” (daya ungkit) yang luar biasa besar untuk shalat dan berdoa.

Masuk akal, bukan?

Di tanah air, anda akan ”merasakan” bahwa mesjid-mesjid besar dan yang sering dikunjungi orang-orang shaleh, terasa lebih nyaman dan mudah khusyu’. Tentu saja ini adalah bukti bahwa hukum & teori modern ini memang benar adanya.

Tentang waktu yang makbul ijabah doanya adalah sbb. Pada waktu tahajud, banyak orang yang masih tertidur, sehingga energi yang dipancarkan orang orang di sekitar kita (pikiran, perasaan, perbuatan, kreasi) sangatlah sedikit, sehingga berbagai energi burukpun menjadi minim, doa/shalat kita yang juga berupa energi, seakan-akan mudah ”terbang melesat” ke hadirat Allah tanpa distorsi dan halangan energi orang-orang lain.

Setelah shalat, energi manusia masih ”tinggi” karena dampak dari shalat. Ini adalah efek kelembaman energi, yaitu energi tidak mungkin langsung hilang (nol) ketika diciptakan, tetapi masih tetap tinggal beberapa saat. Maka tentu Rasulullah memberikan tips, untuk berdoa setelah shalat wajib 5 waktu karena sangatlah sayang bila moment ini dilewatklan untuk berdoa.

Dari sisi teori modern, saat kita bangun tidur (hypnopompic), otak kita tentu secara fisik mempunyai energi yang besar.

Anda yang sudah mengerti dan menyadari waktu dan tempat yang ”berenergi” tinggi ini, tentu akan memanfaatkannya seoptimal mungkin. Sedapat mungkin kita bertahajud, tabungkan uang anda untuk umrah.......

Pertanyaan berikutnya, adalah tempat-tempat yang makbul di Indonesia?

Atau seperti ini, mungkinkah rumah kita, mushala kita di”buat” sehingga seperti di Mekkah yang lebih makbul untuk shalat dan berdoa? (ya, paling tidak ”tingkat” ijabah doa ”naik levelnya”, sehingga mudah doa diijabah allah).

Jawab saya: SANGAT MUNGKIN.

Caranya?

Untuk menjawab hal ini, silahkan simak materi saya yang akan datang pada materi yang relevan.

Ya Allah, berikanlah kami kemampuan untuk berdoa pada waktu-waktu dan tempat-tempat makbul sesuai dengan tuntunanMU
Ya Rahman, Ya Rahim, hanya ENGKAUlah tujuanku dan ridhoMU yang aku cari
.

Amin....

WasWW,
Adhi Susilo
- http://loaislami.blogspot.com

LOA & The Secret Yg Saya Pahami (10): Video Allah


Oleh Adhi Susilo, disampaikan 2 Okt 2007 pada http://groups.yahoo.com/group/dzikrullah/message/1906

AssWW,

Ijin dan perkenan anda sajalah yang membuat saya memberanikan diri untuk menuliskan sharing kali ini.

Namun sebelumnya, ijinkan saya menguraikan sedikit lagi sesuatu yang penting tentang salah satu hukum LOA.

Untuk menjawab ini, saya kutip lagi teori LOA secara sederhana, sbb:

  1. Pengertian LOA: ” You attract to your life whatever you give your attention, focus and energy to, whatever wanted or unwanted
  2. Kapan LOA berlaku? Jawab: Setiap SAAT/DETIK
  3. Semua hal adalah berupa “kuanta”/energi dg frekwensi tertentu (Energi ketika sekali terbentuk, tidak dapat hilang, hanya dapat berpindah bentuk)
  4. Kuanta/energi ini dapat saling mempengaruhi
  5. Thought is motion energy (yang kita bayangkan, katakan, persepsikan, emosikan, kreasikan, adalah ENERGI yang bergerak, dengan frekwensi tertentu, terkirimkan ke ”alam semesta”= ALLAH), jadi: Manusia adalah sumber energi dengan berbagai frekwensi

Saya akan lebih senang, kalau mulai saat ini, anda baca pelan-pelan dan dengan segenap hati anda, agar lebih memahami maknanya……

Saya hanya akan menyoroti butir 3 di atas.

Berkaitan dengan pernyataaan butir 3 diatas, mungkin anda pernah mendengar dari para ustad anda, bahwa kelak di akhirat, kita akan di setelkan ”video” kehidupan kita di dunia (flash back). Bila ini benar, maka secara Islami, benarlah pernyataan butir 3 tersebut di atas.

”Apapun” yang kita kreasikan yang berupa energi (permikiran, perkataan, perbuatan, yang kita bayangkan, dll), akan ter-rekam di alam semesta, berupa video recorder milik Allah. Bayangkan, kalau sejak dari dulu hingga sekarang, jumlah manusia total misalnya 10 Milyar, anda bayangkan betapa canggih dan besarnya ”alat” rekaman ini? Allahu Akbar......

Ibaratnya seperti kisah ini,

Di depan tempat duduk beberapa pelukis, masing-masing terhampar alat-alat lukisnya dengan sangat lengkapnya.

Ribuan cat ......

Berbagai ukuran kuas.......

Berbagai macam kanvas......

Berbagai jenis dan ukuran pigura.....

Bahkan di samping mereka masing-masing, ada tempat untuk santai, ngopi, tidur-tiduran....

Pokok apapun yang diperlukan, ada disana.....

Semua pelukis bebas melukiskan karyanya......

Ada yang serius....

Ada yang malas tidur-tiduran santai.....

Ada yang malah pergi, malas melukis....

Ada yang sangat indah lukisannya.....

Ada juga yang melukis asal-asalan....

Ada juga asal lempar cat, melukis abstrak.....

Ada yang lukisannya berwarna cerah & meriah.....

Ada juga yang suka melukis dengan warna gelap-gelap........

Tapi ada juga yang tidak tergerak untuk melukis, dia hanya melihat rekan-rekannya melukis......

Yang paling lucu, ada yang kecewa karena lukisannya sangat buruk....

Yang paling lucu lagi, ada yang marah-marah, lukisan langsung dirobek-robek di buang, tapi ajaibnya, lukisan tadi kembali utuh seperti semula........

Metafora diatas adalah ibarat diri kita sendiri. Allah memberikan kebebasan melukis kehidupan kita. Lukisan tersebut tidak mungkin dapat dihancurkan, bahkan ketika kita akan meninggalkan ruang tadi setelah sekian ribu tahun nanti, Allah menunjukkan kembali semua lukisan kita, memperlihatkan video kehidupan kita........

Saat menikmati video kita sendiri, kita berdebar, malu, takut, gembira, puas, kecewa, bahagia, dll......

Saran saya, kalau memungkinkan buatlah legenda dalam hidup anda. Lukisan-lukisan monumental indah yang dapat dikenang anak cucu dan orang-orang sepanjang masa.

Sedekah mesjid, karya buku, rumah panti asuhan, sekolah murah, rumah sakit murah, pelatihan murah, amal shaleh, selalu berbuat kebaikan, dll.

Makin tinggi level kita di masyarakat, di perusahaan dan dimanapun kita berada, makin besarlah dampak kebaikan yang dapat kita berikan.

Kita syukuri karunia ini...

Sehingga ketika kita tiba di ujung diri kita, dan di panggil-pangil....

”Wahai nafs yang tenang....

”Kembalilah padaku dengan suka cita, ridho dan AKU ridhoi....

”Masuklah dalam golonganKU....

”Masuklah dalam surgaKU........” (Al Fajr 27-30).

Maka, kita yang mempunyai video yang bagus, sangat puas... benar-benar gembira.... bersyukur...... segala kata-kata indah dan pujian Asma Allah akan meluncur dengan derasnya dari mulut kita tanpa kita sadari......

Air mata bahagia tanpa terasa meleleh di pipi...

Bahagia.... Subhanallah, wal-hamdulillah, wala ila ha illalah... walahu akbar......

Tapi, bagi yang videonya yang luar biasa jelek, hatinya tercekat, jantungnya berdebar sangat keras, takut, kecewa, menyesal seumur hidup, miris membayangkan apa yang akan terjadi, tangis memilukan tanpa terasa terjadi......

Membayangkan panasnya narr...........

Ingin rasanya kembali ke dunia untuk membuat video kembali....

Terlambat sudah....

Entah kata sumpah serapah apa yang diucapkan......

Sekalah air mata taubat kita.......

Semoga di sisa usia kita......

Diberi hidayah untuk membuat video legenda kita....

Masih ada waktu......

Untuk melakukan sesuatu...

Untuk kebaikan sesama.....

Agar Allah turunkan karunia....

Kita dimasukkan ke Surga....

Amin.... ya Robbal ’alamin..

Ya Allah, berikanlah kami selalu petunjuk

Ya Allah, Ya Rahim, kepadaMU aku berserah diri

Amin....

WasWW,

Adhi Susilo - http://loaislami.blogspot.com

LOA & The Secret Yg Saya Pahami (9): Shalawat Nabi


LOA: Shalawat Bagi Yang Mulia NABI

AssWW,

Kita ketemu lagi para pembaca, dengan segala keterbatasan, saya ingin sharing satu hal lagi yang penting tentang LOA, dengan bahasa yang mudah kita pahami (mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang pas nantinya)

“Inna laha wa malaikatahu yu sollu…..” (anda telah tahu semua ayat ini)

Terjemahan bebas: Sesungguhnya, Allah dan para malaikat bershalawat (mengucapkan ”selamat/hormat”). Hai orang-orang beriman, bershalawatlah kamu kepada nabi.....

Anda yang kritis, berpendidikan, dan telah hapal sekali dengan ayat tadi, tentu pernah bertanya, minimal dalam hati, misalnya sbb:

”Siapakah nabi itu, koq sampai sampai Allah sendiri bershalawat untuk nabi?”

”Apa sih istimewanya nabi?”

”Bukankah nabi adalah manusia biasa seperti kita?”

”Apa sih kira-kira guna shalawat?

”Mengapa kita diminta bershlawat?”

”Ah itu hanya ritual saja....Gak ada artinya apa-apa”

Setelah kita paham akan ilmu LOA, tentu jawabannya menjadi sangat simple.

(Saya pribadi, dari pengalaman hidup, punya prinsip ternyata segala sesuatu itu ada sesuatu yang membuatnya sederhana. Pasti ada sistem yang sederhana untuk memecahkan sesuatu hal yang kompleks.

Einstein, yang rumusnya hanya e=mc2, Namun untuk menemukannya, perlu ratusan rumus sebelumnya dan usaha keras tanpa kenal lelah.

Tentu saya tidak minta anda menduga saya, berapa tahun saya sudah berdzikir, riyadhah, dll....... Sudahlah, yang penting, pencerahan atau hasil yang saya peroleh sekian belas/puluh tahun ini saya sampaikan kepada anda).

Bersyukurlah kita semua.....

Konon, ketika Nabi Adam di surga dahulu, Nabi ini melihat di Pintu Arsy Surga ada kalimat ”La ila ha illalah, Muhammad Darasulullah”. Mulia benar Muhammad ini, sampai-sampai ada namanya disana....

Kita yang sedikit berpikir, tentulah Muhammad sebagai NUR suci yang Agung yang bersemayam dekat Allah (ada yang mengatakan Nur Muhammad, saya kira juga boleh). Ada seorang sufi yang mengatakan:” Muhammad bagaikan tak berdinding dengan Allah” (saking dekatnya).

Nah, kebetulan (eh.. bukan, atas iradah Allah) putra Abdullah yang lahir bernama Muhammad juga, sama dengan nama yang di Arsy tadi, dan keduanya ”bersatu” di dunia ini. Sekali lagi NABI bukan Allah lho, tetapi sesuatu NUR yang amat dekat dengan Allah.... (ini kisah yang saya dengar dari seorang sufi).

Tentu saya sangat menentang kalau ada yang mengatakan: ”Anna robbu”. Ini adalah hil yang mustahal. Lha wong Muhammad saja bukan Allah, apalagi ”anna”... anna siapa...ngaco.....he...he...he....

Jadi, ketika kita mengucapkan shalawat Rasulullah (Muhammad), niat yang kita sebut tentu saja adalah Muhammad yang di Arsy sana, sesuatu ”energi” dengan frekwensi tertentu yang ”sangat dahsyat”, sampai-sampai dengan mudah connect dengan Allah.

Kalau shalawat/doa yang kita ucapkan dengan ikhlas dan tepat frekwensinya, doa kita dapat ”menembus/sampai” ke Muhammad tadi, maka doa ini akan ”terpantul/dibalas” oleh Muhammad ini. Inilah yang di antaranya disebut sebagai syafaat” (”bantuan” dari nabi)

Ini termasuk LOA yang kita kirimkan kepada Rasulullah, bukan?

Ada juga yang mengatakan:”Doa kita akan tergantung di awang-awang, tidak akan sampai ke hadirat Allah, sebelum diberi shalawat”

Ini menurut saya hanya sebagai gambaran betapa pentingnya shalawat itu sendiri (”bantuan” energi Rasulullah ini).

Apakah channeling dengan Muhammad ini mudah?

Bagaimana dengan channeling dengan Allah, apa susah?

Jawabannya, gampang-gampang susah.

Susah, bagi anda yang tidak mendapat hidayah......,

Mudah, bagi anda yang mendapatkan karunia Allah....

(Bagaimana cara mendapatkan karunia? Ini masalah lain lagi...)

(You have to keep questioning to be enlightened)

”Nah...... gitu dik Pendi....Ini kan baru jelas”, kata Pak Wapres Jarwo Kwat. ....he...he....he....

Masuk akal para pembaca yang budiman?

Hal yang paling pokok, bagaimana tekniknya agar frekwensi doa kita sendiri (manusia yang banyak dosa ini, LOAnya masih banyak yang NEGATIF), dapat connect dengan frekwensi Rasulullah……

Tentu saja kami ingin dan sangat senang mendengar jawabannya yang “meyakinkan” dari anda para Ustad, Ulama dll. Saya pribadi hanyalah pengurai benang merahnya, selebihnya, ada pihak yang lebih kompeten berbicara untuk kami simak bersama baik-baik.

Pembaca yang saya muliakan, dari lubuk hati yang teramat dalam, saya mohon maaf, saya telah menyampaikan materi dengan bahasa yang sangat sederhana, kadang dengan guyon…...Kadang juga bahasa email harus agak sedikit lucu, untuk membuat kita tersenyum, obat kantuk di kantor………..

Saya hanya ingin memberikan kesan, tasauf, spiritualisme tidak harus disampaikan dengan kalimat dan bahasa canggih bagaikan bahasa dewa....

Yang penting, kita tahu apa esensinya....

Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.....

Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan kehormatan kepada Yang Mulia Rasulullah.

Ya Allah, Ya Rahim, berikanlah kami semua tambahan pencerahan, bukalah hijab kami, agar selalu mampu semakin dekat denganMU...

Amin....

WasWW,

LOA & The Secret Yg Saya Pahami (8): ALLAH TIDAK KABULKAN DOA KITA?


LOA: ALLAH TIDAK KABULKAN DOA KITA?

Oleh Adhi Susilo, disampaikan 30 Sept 2007 pada http://groups.yahoo.com/group/dzikrullah/message/1899

AssWW,

Kalau boleh saya share sedikit aplikasi Law Of Attaction (LOA) dalam bidang ijabah doa. Kalau anda pernah dengar The Secret, sebenarnya Islam jauh lebih hebat dari the Secret, hanya saja “belum” ada yang menjelaskan secara logic dan gamblang.

Materi ini adalah sebagian dari materi pelatihan saya 2 hari “ESQ Training for Leaders” yang merupakan gabungan NLP, LOA dan Spiritual yang praktis & aplikatif, saya selenggarakan untuk para eksekutif.

Saya sampaikan dengan bahasa sederhana, agar kita mudah paham (bahasa sufi yang terkesan “intelek” hanya akan membuat “jarak” di antara saya dan anda para pembaca). The point is, you know exactly what I mean.

Kita mengacu pada ayat Qur’an sbb:

“Berdoalah kepada-KU, niscaya akan KU-perkenankan bagimu” (QS Al Mu’minun 60)

Para peserta yang kebanyakan para Manager yang rata-rata berpendidikan S2 dan MM, bertanya penuh antusias, antara lain sbb:

“Pak Adhi, apa benar sih ayat itu, doa saya kok tidak Allah kabulkan?

"Iya Pak, saya sudah tahajud tiap malam, tapi sepertinya Allah tidak mendengar doa saya”

“Saya bahkan sudah tahajud, puasa sunnah, tak pernah lewat shalat wajib, kenapa rasanya doa tidak terkabul?

“Kita semua sudah shalat, dzikir sekian tahun sejak kecil, rasanya doa kita tidak banyak yang Allah kabulkan, terus terang saya agak tidak percaya lagi terhadap Tuhan”

Apakah kalau anda ditanya hal-hal ini, agak “keringetan” menjawabnya karena mereka minta penjelasan yang logis & masuk akal? (kalau ayat-ayat Qur’an, sih para peserta “sudah” tahu, pasti jawaban klise tidak akan meyakinkan mereka, maklumlah pendidikan S2 !)

Untuk menjawab ini, saya kutip lagi teori LOA secara sederhana, sbb:

  1. Pengertian LOA: ” You attract to your life whatever you give your attention, focus and energy to, whatever wanted or unwanted
  2. Kapan LOA berlaku? Jawab: Setiap SAAT/DETIK
  3. Semua hal adalah berupa “kuanta”/energi dg frekwensi tertentu (Energi ketika sekali terbentuk, tidak dapat hilang, hanya dapat berpindah bentuk)
  4. Kuanta/energi ini dapat saling mempengaruhi
  5. Thought is motion energy (yang kita bayangkan, katakan, persepsikan, emosikan, kreasikan, adalah ENERGI yang bergerak, dengan frekwensi tertentu, terkirimkan ke ”alam semesta”= ALLAH), jadi: Manusia adalah sumber energi dengan berbagai frekwensi

Doa adalah yang kita katakan, emosikan, termasuk motion energy.

Dari sini kita ambil ”kesimpulan” bahwa SETIAP SAAT kita juga BERDOA tanpa kita sadari. (Ingat juga, LOA doa ini SETIAP DETIK/SAAT berlaku).

Walaupun kita shalat, doa, dzikir (secara formal), total jendral 2 jam perhari (LOA POSITIF), bagaimana dengan di kantor 8 jam? Kalau kita di kantor kebanyakan stres, tidak PD, khawatir, tidak tenang, marah, kesal, dll (LOA NEGATIF), maka resultante total ini jangan-jangan jadi LOA NEGATIF,

Artinya sebenarnya kita minta doa yg JELEK-JELEK tanpa kita sadari.

(DOA khawatir, DOA kesal, DOA stress, dll)

Jadi, ayat di atas VALID, hanya saja kita memang minta doa JELEK-JELEK, ya Allah kabulkan juga KEJELEKAN ini, donk......

Para Manager ini langsung terdiam semua.......

Masing-masing peserta melongo.... Oh....iya...ya...

Qur’an maha benar, kita saja yang tak memahaminya......

Seorang yang ”jenius”, antara lain mampu melihat/menyadari sesuatu yang tidak terlihat/tersadari oleh orang lain.....

Kalau kita sadari bahwa tiap detik kita adalah generator punya kemampuan menghasilkan energi dengan beragam frekwensi (yang demikian hebat), mengapa tidak kita pergunakan sebaik-baiknya, sepositifp-positifnya?

Mengapa kita tidak berdzikir dan shalat dengan se-khusyu-khusyu-nya?

Jawabannya, tidak mudah, karena kita adalah makluk KEBIASAAN (tanpa kita sadari biasa mikir negatif, mikir worst case, mikir jangan-jangan...., membayangkan sulit, dll dll)

Untuk itu harus ”dilawan” antara lain dengan proses REFRAME (secara hardware), dan DZIKIR (secara software). Supaya efektif, pilih saja dzikir khofi (dalam hati).

Simple bukan?...... (apalagi konon fadhilah dzikir khofi 70x lipat lebih baik dari dzikir jahar – silahkan anda tanyakan ke para Ustad)

”Ya Pak Adhi, kelihatannya simple, tapi sulit....”

”Tak ada TAPI pak, begitu ada kata TAPI dalam diri anda, secara ilmu NLP, ada mental block, anda tidak akan tergerak untuk melakukannya. Malas...

Ini sama dengan anda yang tadinya bekerja di pabrik, karena satu hal, anda dipindah ke bagian penjualan. Sulit jualan? Mungkin (atau PASTI SULIT)

Bukankah kita bisa minta training?

Kemudian kita minta magang dulu di bagian baru tsb?

Bukankah bisa minta coach, atau mentoring?

Ada Manager yang mengarahkan kita?

The problem is not you capability, but your ability.

Masalahnya bukan pada kemampuan anda, tapi di kemauan anda!

Ada latihannya........

Ada latihan shalat, dzikir. Perlu proses.

Setelah shalat/dzikir sekian lama, silahkan di test hasilnya,

Kalau hasil tidak bagus, cari cara shalat/berdzikir lagi ...... (Al Maidah 35)

Latih lagi...latih lagi....

..... gitu aja koq repot-repot....... (maaf canda sedikit...)

Kita dapat merenungkan, ”belajar” agama, secara prinsip adalah sama dengan belajar ilmu lain (yang tentu saja ada tahap-tahap atau prosesnya).

Semoga Allah memberikan maghfiroh kepada kami semua.

Ya Allah, Ya Rahim, berikanlah kami semua tambahan pencerahan, bukalah hijab kami, agar selalu mampu semakin dekat denganMU...

Amin....

WasWW,

Adhi Susilo

Thursday, June 12, 2008

LOA & The Secret Yg Saya Pahami (7): Bisnis


LOA: APLIKASI DALAM BISNIS

AssWW,

Kalau boleh saya share sedikit aplikasi LOA dalam bidang bisnis, silahkan simak uraiannya sbb:

Ketika saya pensiun muda dari sebuah BUMN Telekomunikasi ternama di Bandung, saya bersama 3 rekan pemegang saham untuk membuat perusahaan pelatihan. Singkat kata, setelah 1 tahun karena saya merasa tidak cocok, saya keluar dari perusahaan tadi. Saya merasa tidak bersalah, tetapi mereka sangat marah kepada saya dengan kata-kata yang naudzubillah kasarnya......

Saya tetap mendoakan mereka agar sukses walaupun tanpa keberadaan saya. Saya beri mereka LOA positif.....

1 tahun berlalu, ternyata perusahaan rekan saya tersebut ”bubar”, sedangkan perusahaan baru yang saya bangun, alhamdulillah sukses. (Padahal saya doakan agar mereka sukses)

Contoh lagi, ketika saya masih bekerja di sebuah BUMN, saya ”terzholimi” oleh bos saya, dan saya dikembalikan ke bag SDM dengan ”nama yang agak tercemar” (padahal kami sudah berbicara dengan bos ini secara ”baik-baik” untuk pindah ke Divisi lain). Saya tetap mendoakan sukses bos ini, walaupun sudah tidak menjadi bos saya lagi.

Satu tahun kemudian, ternyata suatu hal, jabatan mantan bos saya di lengserkan, tidak disukai orang banyak, dan akhirnya mengambil pensiun muda, karena ”tidak disukai” rekan-rekan sekantor. Terakhir saya dengar kabar, usaha bisnisnya juga rugi.

Contoh ketiga, kebetulan istri saya yang akan join bisnis dengan rekannya untuk membuka cabang Butik Baju Muslim. Entah mengapa, bukan kesalahan sang istri, rekan istri ini marah-marah sangat keras. Tentu saja istri saya ”tidak” jadi join dengan rekan ini karena sifatnya yang ”tidak terpuji”, padahal sang istri telah mengeluarkan biaya cukup banyak biaya untuk persiapan cabang butik ini.

Saya katakan kepada sang istri; ”Doakan saja dia tetap sukses walaupun tidak jadi join denganmu ma....”

Tak disangka-sangka, 1 hari kemudian datanglah order yang luar biasa besar, sehingga kerugian butiknya dapat tergantikan.

”Subhanallah...”, ucap istri saya.


3 hal di atas hanyalah contoh untuk memperjelas uraian saya, tidak ada maksud lain.
Saya yakin para pembaca juga banyak memiliki pengalaman. Pengalaman akan jauh berharga kalau kita dapat mendeteksi pola-pola pastinya, sehingga hal ini menjadi rumus kehidupan pribadi di masa mendatang.

Bila kita dizholimi seseorang (katakanlah Bpk X), justru kita harus doakan bpk X tadi, agar dia tadi sukses. Memang tidak mudah ”mengalahkan” rasa ”kecewa berat/marah besar” dll.

Bukankah kata Rasulullah ketika berakhirnya perang Badar, yang berat adalah jihadun nafs?

”Balasan” kebaikan bukan dari Bpk X, tetapi dari orang/pihak lain yang tak terduga.

Ketika kita memberikan doa kepada orang yang ”membenci”/”mengecewakan”, kita, kebaikan” (energi positif) ini ternyata ”menarik” kebaikan lain dari suatu yang tak kita duga.

LOA positif telah bekerja dengan tanpa saya sadari.

Tentu saja dalam hal ini kita tetap melaksanakan shalat dan dzikrullah dengan khusyu, apapun yang terjadi pada diri kita, dikala senang dan bahagia, dikala ditimpa musibah dan cobaan.

Tanpa terasa kita makin tersimpuh dan bersujud di hadapan Allah sambil berucap:

Subhanallah....

Alhamdulillah.....

Allahu Akbar.....

Wa la huala wsala quata Illa billah hil ’aliyil ’adzim....

Menurut pandangan saya (maafkan kalau saya keliru), di jaman teknoloigis, well educated people, Islam ”sulit” diterima kalau hanya dijelaskan secara ”dogmatis”.

Islam harus dijelaskan dengan pembuktian-pembuktian Qur’an dan logika yang runtut dan jelas.

Problemnya adalah, pembuktian Qur’an ini hanya mungkin kalau kita ’on track’ pada Qur’an, dan untuk melihat hasilnya, tidak bisa instant, melainkan perlu waktu dan bersifat individual (setiap orang bisa berbeda hasilnya).

Ibaratnya kita ingin membuktikan sebuah rumus kimia di laboratoruim, kita harus terjun melaksanakan eksperimen (yang menghabiskan biaya, waktu, meledakkan tabung kaca), baru kemudian mampu membuktikan kebenaran rumusnya.

Jadi .............

Perlu konsisten (dalam kehidupan duniawi/bekerja), istiqomah (dalam berhampir kepada Allah)

Perlu usaha keras (dalam kehidupan duniawai/bekerja), riyadhah (dalam bermunajat kepadaNYA)

Keduanya tidak ringan.

Inilah problem bangsa kita dewasa ini, yang tidak mau sabar, cenderung ingin serba instant. Tidak bersedia menapak tahapan tangga maqam tadzkiyyatun nafs....

Bagi kita manusia biasa, hal ini adalah wajar, kita menapak dari tangga terbawah, kita bukan orang-orang yang diberi karunia seperti para wali, aulia yang barangkali sudah memulai dari tangga tengah-tengah.

Tentu perlu riyadhah lebih keras.

Kalau kita punya belief: ”Allah tidak memberatkan manusia”.

Ya, tidak apa-apa.

Tentu hasilnya, ya ”tidak ada apa-apa”-nya.

Manusia adalah makhluk “pilihan”…….

Terserah kita koq….

Apakah kita mau ”menerima” hidup seperti ini-ini saja?

Doa dan shalat kita hari ini masih sama dengan seperti saat remaja?

If you (always) do what you’ve done, you (always) get what you’ve got.

Raise your standard!

Kalau kita selama ini sholat wajib saja...... tambah dengan sholat qobla & ba’da…..

Kalau sudah dengan sholat qobla & ba’da, tambah dengan sunnah wudhu dan taubat……

Kalau selama ini dzikir “biasa”, tambah dengan dzikir tambahan mungkin 30 menit…...

Kalau selama ini kita sering kecewa di kantor, ubah kekecewaan dengan sesuatu yang lebih positif……

(Ini hanya sekedar contoh untuk memotivasi untuk kita semua….

Maafkan saya......)

Belakangan saya baru mengetahui, mengapa para sufi menggunakan kata-kata metafora (kiasan) kepada murid-muridnya (pada forum yang luas).

Kalau selalu kalimat perintah langsung, sufi tadi khawatir muridnya tidak semua mampu melaksanakan tugasnya, maka berdosalah murid tadi (“nakal” tidak melaksanakan perintah gurunya di kelas).

Sang sufi yang wara’-pun mungkin menambah dosa.

Tetapi dengan metafora, murid-murid yang tidak mengetahui maksudnya (perintahnya) karena belum sampai maqam-nya, tidak berdosa.

Sungguh luar biasa karunia Allah kepada sang sufi ini……

Saya tidak tahu bagaimana dengan anda membaca email ini......

Dari hati yang terdalam, saya mohon berjuta maaf………

Semoga uraikan saya yang (menurut saya) logis-logis dan dengan bahasa sederhana ini dapat menambah pengetahuan dalam rangka tadzkiyyatun nafs kita. Amin..

Semoga Allah memberikan maghfiroh kepada kita semua.

Amin....

WasWW,

Adhi (http://loaislami.blogspot.com)

LOA & The Secret Yg Saya Pahami (6): Dzikrullah


AssWW,

LOA Dalam Dzikrullah

Untuk menambah keyakinan terhadap LOA, ijinkan saya sharing tentang “LOA dalam Dzikrullah”, sebelumnya saya kutip lagu Dzikir, karya Richard Kyoto dan KH. Zarkasyi:

Dzikirlah yang kami amalkan

Hati kami jadi tenang

Walau dimusuhi oleh setan

Hati kami takkan goncang

Maha Agunglah AsmaNYA

Maha besarlah kasihNYA

Ahli dzikir kepadaNYA

Paling dicintai oleh DIA

Mati dalam khusnul khotimah

Harapan insan beriman

Banyak-banyaklah Dzikirullah

Allah...Allah....Allah....Allah

Siang malam Dzikirullah

Allah...Allah....Allah....Allah

Bagi sebagian orang, lagu tersebut sebagai ”icon”, begitu mendengar lagu ini, tergetarlah hatinya.........,

bercucuranlah air matanya mengenangkan kebesaran Allah........,

bertambah-tambahlah keimanannya kepada Allah.

Konon, sebelum menurunkan surah AL Baqarah 152, Jibril datang kepada Rasullulah dan berkata:

”Wahai Rasullulah, akan aku turunkan sebuah ayat yang belum pernah Allah turunkan kepada umat manusia sejak nabi Adam”.

”Apa itu ya Jibril?”

Fadzkuruni adzkurkum……..” Al Baqarah 152

Lebih kurang maknanya sbb:

Karena itu ingatlah (Dzikir, sebut Asma Allah, sadar penuhlah kamu) kepada-KU niscaya AKU akan ingat (Dzikir, sadar penuh) pula kepadamu, bersyukurlah dan jangan engkau ingkari akan turunnya nikmatKU kepadamu”.

Jadi, setelah kita menyebut nama Allah (Allah....Allah....Allah), bila dzikir ini tepat sasaran (penuh kekhusyu’an), maka dzikir ini seolah-olah akan ”dipantulkan” kembali ke kita. Inilah menurut saya pribadi, kedahsyatan surat ini.

Sebagian para sufi memiliki pendapat bahwa, inilah ayat utama dalam berhampir kepada Allah Azza wa Jalla.

Kita dahulu yang Dzikir, baru kemudian Allah akan berDzikir kepada kita. Bukankah ini adalah Law of Attraction (LOA) dalam berDzikir?

Adakah agama lain yang secara tegas menyatakan LOA dalam kitab suci-nya?

Subhanallah……..

Sungguh pantas kalau kita katakan: ”Innad dina ‘indallah hil islam….”

Kalau nama kita disebut Bpk Presiden SBY, pasukan Pampresnya barangkali selalu menjaga kita sepanjang hari dan malam, apalagi kalau pasukan Allah. Para malaikat turun untuk menjaga kita, serta mendoakan:

”Da’wa hum fi haa subhanakallohumma wa tahiya tuhun fi haa salaam, wa akhiru da’wa hum ’anil hamdulillah hirobbil ’alamin”


(Doa mereka –para malaikat- di dalamnya, ”Mahasuci Allah”, kemudian ”Selamat”, dan akhirnya ”Segala puji bagi Allah seru sekalian alam).

Sebagai akibatnya, keluarga kita jadi sakinah,

ma waddah wa rahmah,

bisnis jadi barokah,

doa mudah diijabah......


Dari sini, tentu saja sangat tepat kalau Allah memerintahkan dzikir sebanyak-banyaknya, pagi dan petang.

Dzikir ini untuk siapa?

Tentu untuk kebaikan kita sendiri (berdasarkan penjelasan LOA di atas).

Jadi, rugi sendiri kalau tidak berdzikir, bukan?

Wallahu’alam......

”Jangan” percaya kepada ayat Al Baqarah 152 ini, tetapi pembaca harus ’membuktikannya’ sendiri.

”Supaya apa? Untuk apa membuktikannya?

Toh, dari dulu Qur’an jaman Rasulullah sudah terbukti benar?

Qur’an adalah dari Al Haqq, yang terbukti kebenaran mutlak dari Allah?”, tanya seorang rekan dengan sengit!

”Ya, memang mutlak benar dari Allah.

Tapi, pertanyaannya: kebenaran ayat-ayat itu ”benar” bagi siapa dulu?

Bagi Rasul, YES!

Bagi para Aulia, YES!

Bagi anda yang ”tukang tipu” dan ”korupsi?

Belum tentu......he....he....he.....

Buktinya, anda korupsi, kenapa Allah tidak langsung memberikan azab kepada anda, hayooo...

Berarti anda tidak dilindungi Allah (dilindungi oleh iblis? he...he...he...)”

Prove Al Baqarah 152 by yourself!

Agar Al Qur’an VALID dalam ruhani anda.

(”Rumus-rumus Qur’an sudah berlaku dalam hati anda dan segala tindak tanduk anda......)

Artinya...... ruhani anda sudah benar-benar ”Islami”.....

Artinya...... Qur’an sudah menjadi milik anda, bagian dari diri anda ....

(Al Qur’an bukan sekedar ”kertas” yang terhampar dalam ruang shalat anda......)

Betapa dahsyatnya ayat ini......

Sekali lagi, ini semua bermula dari LOA berdzikir kepada Allah.....

Dzikir akan lebih mudah kalau kita ”komitmen” dan ”self suggestion” kepada diri sendiri...

Commitment means, you do it whatever it takes!

Lakukan komitmen misalnya seperti ini:

“Saya berjanji/komit dalam diri sendiri, melakukan minimal duduk berdzikir setengah jam setiap hari” (disamping dzikir khofi sambil duduk…. berdiri…berbaring)

Kiranya mohon maaf kalau yang saya ungkapkan ini tidak berkenan di hati anda.

Wa lahu’alam.....

WassWW,

Adhi (http://loaislami.blogspot.com)

NB: Bagi yang ingin mendapat kiriman lagu Dzikir (mp3), silahkan kirim email ke saya, Insya Allah dapat saya attach via email (infaknya dikirim ke Mesjid anda masing-masing ...he....he....he)