AssWW - Selamat datang

Rekan-rekan yang dimulyakan Allah.
Weblog Dzikrullah / Zikir saya persembahkan, awalnya untuk menuliskan kembali artikel-artikel yang saya tuliskan pada milis Dzikrullah milik Ust. Abu Sangkan, dimana pada bulan Ramadhan 2006 saya menuliskan 13 buah "Loa dan The Secret yang Saya Pahami".

Selamat menyimak ke-13 Artikel pada milis Dzikrullah / Zikir tersebut (artikel bulan JUNI 2008), dan artikel-artikel yang lain..............

Friday, June 13, 2008

LOA & The Secret Yg Saya Pahami (8): ALLAH TIDAK KABULKAN DOA KITA?


LOA: ALLAH TIDAK KABULKAN DOA KITA?

Oleh Adhi Susilo, disampaikan 30 Sept 2007 pada http://groups.yahoo.com/group/dzikrullah/message/1899

AssWW,

Kalau boleh saya share sedikit aplikasi Law Of Attaction (LOA) dalam bidang ijabah doa. Kalau anda pernah dengar The Secret, sebenarnya Islam jauh lebih hebat dari the Secret, hanya saja “belum” ada yang menjelaskan secara logic dan gamblang.

Materi ini adalah sebagian dari materi pelatihan saya 2 hari “ESQ Training for Leaders” yang merupakan gabungan NLP, LOA dan Spiritual yang praktis & aplikatif, saya selenggarakan untuk para eksekutif.

Saya sampaikan dengan bahasa sederhana, agar kita mudah paham (bahasa sufi yang terkesan “intelek” hanya akan membuat “jarak” di antara saya dan anda para pembaca). The point is, you know exactly what I mean.

Kita mengacu pada ayat Qur’an sbb:

“Berdoalah kepada-KU, niscaya akan KU-perkenankan bagimu” (QS Al Mu’minun 60)

Para peserta yang kebanyakan para Manager yang rata-rata berpendidikan S2 dan MM, bertanya penuh antusias, antara lain sbb:

“Pak Adhi, apa benar sih ayat itu, doa saya kok tidak Allah kabulkan?

"Iya Pak, saya sudah tahajud tiap malam, tapi sepertinya Allah tidak mendengar doa saya”

“Saya bahkan sudah tahajud, puasa sunnah, tak pernah lewat shalat wajib, kenapa rasanya doa tidak terkabul?

“Kita semua sudah shalat, dzikir sekian tahun sejak kecil, rasanya doa kita tidak banyak yang Allah kabulkan, terus terang saya agak tidak percaya lagi terhadap Tuhan”

Apakah kalau anda ditanya hal-hal ini, agak “keringetan” menjawabnya karena mereka minta penjelasan yang logis & masuk akal? (kalau ayat-ayat Qur’an, sih para peserta “sudah” tahu, pasti jawaban klise tidak akan meyakinkan mereka, maklumlah pendidikan S2 !)

Untuk menjawab ini, saya kutip lagi teori LOA secara sederhana, sbb:

  1. Pengertian LOA: ” You attract to your life whatever you give your attention, focus and energy to, whatever wanted or unwanted
  2. Kapan LOA berlaku? Jawab: Setiap SAAT/DETIK
  3. Semua hal adalah berupa “kuanta”/energi dg frekwensi tertentu (Energi ketika sekali terbentuk, tidak dapat hilang, hanya dapat berpindah bentuk)
  4. Kuanta/energi ini dapat saling mempengaruhi
  5. Thought is motion energy (yang kita bayangkan, katakan, persepsikan, emosikan, kreasikan, adalah ENERGI yang bergerak, dengan frekwensi tertentu, terkirimkan ke ”alam semesta”= ALLAH), jadi: Manusia adalah sumber energi dengan berbagai frekwensi

Doa adalah yang kita katakan, emosikan, termasuk motion energy.

Dari sini kita ambil ”kesimpulan” bahwa SETIAP SAAT kita juga BERDOA tanpa kita sadari. (Ingat juga, LOA doa ini SETIAP DETIK/SAAT berlaku).

Walaupun kita shalat, doa, dzikir (secara formal), total jendral 2 jam perhari (LOA POSITIF), bagaimana dengan di kantor 8 jam? Kalau kita di kantor kebanyakan stres, tidak PD, khawatir, tidak tenang, marah, kesal, dll (LOA NEGATIF), maka resultante total ini jangan-jangan jadi LOA NEGATIF,

Artinya sebenarnya kita minta doa yg JELEK-JELEK tanpa kita sadari.

(DOA khawatir, DOA kesal, DOA stress, dll)

Jadi, ayat di atas VALID, hanya saja kita memang minta doa JELEK-JELEK, ya Allah kabulkan juga KEJELEKAN ini, donk......

Para Manager ini langsung terdiam semua.......

Masing-masing peserta melongo.... Oh....iya...ya...

Qur’an maha benar, kita saja yang tak memahaminya......

Seorang yang ”jenius”, antara lain mampu melihat/menyadari sesuatu yang tidak terlihat/tersadari oleh orang lain.....

Kalau kita sadari bahwa tiap detik kita adalah generator punya kemampuan menghasilkan energi dengan beragam frekwensi (yang demikian hebat), mengapa tidak kita pergunakan sebaik-baiknya, sepositifp-positifnya?

Mengapa kita tidak berdzikir dan shalat dengan se-khusyu-khusyu-nya?

Jawabannya, tidak mudah, karena kita adalah makluk KEBIASAAN (tanpa kita sadari biasa mikir negatif, mikir worst case, mikir jangan-jangan...., membayangkan sulit, dll dll)

Untuk itu harus ”dilawan” antara lain dengan proses REFRAME (secara hardware), dan DZIKIR (secara software). Supaya efektif, pilih saja dzikir khofi (dalam hati).

Simple bukan?...... (apalagi konon fadhilah dzikir khofi 70x lipat lebih baik dari dzikir jahar – silahkan anda tanyakan ke para Ustad)

”Ya Pak Adhi, kelihatannya simple, tapi sulit....”

”Tak ada TAPI pak, begitu ada kata TAPI dalam diri anda, secara ilmu NLP, ada mental block, anda tidak akan tergerak untuk melakukannya. Malas...

Ini sama dengan anda yang tadinya bekerja di pabrik, karena satu hal, anda dipindah ke bagian penjualan. Sulit jualan? Mungkin (atau PASTI SULIT)

Bukankah kita bisa minta training?

Kemudian kita minta magang dulu di bagian baru tsb?

Bukankah bisa minta coach, atau mentoring?

Ada Manager yang mengarahkan kita?

The problem is not you capability, but your ability.

Masalahnya bukan pada kemampuan anda, tapi di kemauan anda!

Ada latihannya........

Ada latihan shalat, dzikir. Perlu proses.

Setelah shalat/dzikir sekian lama, silahkan di test hasilnya,

Kalau hasil tidak bagus, cari cara shalat/berdzikir lagi ...... (Al Maidah 35)

Latih lagi...latih lagi....

..... gitu aja koq repot-repot....... (maaf canda sedikit...)

Kita dapat merenungkan, ”belajar” agama, secara prinsip adalah sama dengan belajar ilmu lain (yang tentu saja ada tahap-tahap atau prosesnya).

Semoga Allah memberikan maghfiroh kepada kami semua.

Ya Allah, Ya Rahim, berikanlah kami semua tambahan pencerahan, bukalah hijab kami, agar selalu mampu semakin dekat denganMU...

Amin....

WasWW,

Adhi Susilo

No comments: