AssWW - Selamat datang

Rekan-rekan yang dimulyakan Allah.
Weblog Dzikrullah / Zikir saya persembahkan, awalnya untuk menuliskan kembali artikel-artikel yang saya tuliskan pada milis Dzikrullah milik Ust. Abu Sangkan, dimana pada bulan Ramadhan 2006 saya menuliskan 13 buah "Loa dan The Secret yang Saya Pahami".

Selamat menyimak ke-13 Artikel pada milis Dzikrullah / Zikir tersebut (artikel bulan JUNI 2008), dan artikel-artikel yang lain..............

Friday, June 13, 2008

LOA & The Secret Yg Saya Pahami (9): Shalawat Nabi


LOA: Shalawat Bagi Yang Mulia NABI

AssWW,

Kita ketemu lagi para pembaca, dengan segala keterbatasan, saya ingin sharing satu hal lagi yang penting tentang LOA, dengan bahasa yang mudah kita pahami (mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang pas nantinya)

“Inna laha wa malaikatahu yu sollu…..” (anda telah tahu semua ayat ini)

Terjemahan bebas: Sesungguhnya, Allah dan para malaikat bershalawat (mengucapkan ”selamat/hormat”). Hai orang-orang beriman, bershalawatlah kamu kepada nabi.....

Anda yang kritis, berpendidikan, dan telah hapal sekali dengan ayat tadi, tentu pernah bertanya, minimal dalam hati, misalnya sbb:

”Siapakah nabi itu, koq sampai sampai Allah sendiri bershalawat untuk nabi?”

”Apa sih istimewanya nabi?”

”Bukankah nabi adalah manusia biasa seperti kita?”

”Apa sih kira-kira guna shalawat?

”Mengapa kita diminta bershlawat?”

”Ah itu hanya ritual saja....Gak ada artinya apa-apa”

Setelah kita paham akan ilmu LOA, tentu jawabannya menjadi sangat simple.

(Saya pribadi, dari pengalaman hidup, punya prinsip ternyata segala sesuatu itu ada sesuatu yang membuatnya sederhana. Pasti ada sistem yang sederhana untuk memecahkan sesuatu hal yang kompleks.

Einstein, yang rumusnya hanya e=mc2, Namun untuk menemukannya, perlu ratusan rumus sebelumnya dan usaha keras tanpa kenal lelah.

Tentu saya tidak minta anda menduga saya, berapa tahun saya sudah berdzikir, riyadhah, dll....... Sudahlah, yang penting, pencerahan atau hasil yang saya peroleh sekian belas/puluh tahun ini saya sampaikan kepada anda).

Bersyukurlah kita semua.....

Konon, ketika Nabi Adam di surga dahulu, Nabi ini melihat di Pintu Arsy Surga ada kalimat ”La ila ha illalah, Muhammad Darasulullah”. Mulia benar Muhammad ini, sampai-sampai ada namanya disana....

Kita yang sedikit berpikir, tentulah Muhammad sebagai NUR suci yang Agung yang bersemayam dekat Allah (ada yang mengatakan Nur Muhammad, saya kira juga boleh). Ada seorang sufi yang mengatakan:” Muhammad bagaikan tak berdinding dengan Allah” (saking dekatnya).

Nah, kebetulan (eh.. bukan, atas iradah Allah) putra Abdullah yang lahir bernama Muhammad juga, sama dengan nama yang di Arsy tadi, dan keduanya ”bersatu” di dunia ini. Sekali lagi NABI bukan Allah lho, tetapi sesuatu NUR yang amat dekat dengan Allah.... (ini kisah yang saya dengar dari seorang sufi).

Tentu saya sangat menentang kalau ada yang mengatakan: ”Anna robbu”. Ini adalah hil yang mustahal. Lha wong Muhammad saja bukan Allah, apalagi ”anna”... anna siapa...ngaco.....he...he...he....

Jadi, ketika kita mengucapkan shalawat Rasulullah (Muhammad), niat yang kita sebut tentu saja adalah Muhammad yang di Arsy sana, sesuatu ”energi” dengan frekwensi tertentu yang ”sangat dahsyat”, sampai-sampai dengan mudah connect dengan Allah.

Kalau shalawat/doa yang kita ucapkan dengan ikhlas dan tepat frekwensinya, doa kita dapat ”menembus/sampai” ke Muhammad tadi, maka doa ini akan ”terpantul/dibalas” oleh Muhammad ini. Inilah yang di antaranya disebut sebagai syafaat” (”bantuan” dari nabi)

Ini termasuk LOA yang kita kirimkan kepada Rasulullah, bukan?

Ada juga yang mengatakan:”Doa kita akan tergantung di awang-awang, tidak akan sampai ke hadirat Allah, sebelum diberi shalawat”

Ini menurut saya hanya sebagai gambaran betapa pentingnya shalawat itu sendiri (”bantuan” energi Rasulullah ini).

Apakah channeling dengan Muhammad ini mudah?

Bagaimana dengan channeling dengan Allah, apa susah?

Jawabannya, gampang-gampang susah.

Susah, bagi anda yang tidak mendapat hidayah......,

Mudah, bagi anda yang mendapatkan karunia Allah....

(Bagaimana cara mendapatkan karunia? Ini masalah lain lagi...)

(You have to keep questioning to be enlightened)

”Nah...... gitu dik Pendi....Ini kan baru jelas”, kata Pak Wapres Jarwo Kwat. ....he...he....he....

Masuk akal para pembaca yang budiman?

Hal yang paling pokok, bagaimana tekniknya agar frekwensi doa kita sendiri (manusia yang banyak dosa ini, LOAnya masih banyak yang NEGATIF), dapat connect dengan frekwensi Rasulullah……

Tentu saja kami ingin dan sangat senang mendengar jawabannya yang “meyakinkan” dari anda para Ustad, Ulama dll. Saya pribadi hanyalah pengurai benang merahnya, selebihnya, ada pihak yang lebih kompeten berbicara untuk kami simak bersama baik-baik.

Pembaca yang saya muliakan, dari lubuk hati yang teramat dalam, saya mohon maaf, saya telah menyampaikan materi dengan bahasa yang sangat sederhana, kadang dengan guyon…...Kadang juga bahasa email harus agak sedikit lucu, untuk membuat kita tersenyum, obat kantuk di kantor………..

Saya hanya ingin memberikan kesan, tasauf, spiritualisme tidak harus disampaikan dengan kalimat dan bahasa canggih bagaikan bahasa dewa....

Yang penting, kita tahu apa esensinya....

Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.....

Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan kehormatan kepada Yang Mulia Rasulullah.

Ya Allah, Ya Rahim, berikanlah kami semua tambahan pencerahan, bukalah hijab kami, agar selalu mampu semakin dekat denganMU...

Amin....

WasWW,

No comments: