AssWW - Selamat datang

Rekan-rekan yang dimulyakan Allah.
Weblog Dzikrullah / Zikir saya persembahkan, awalnya untuk menuliskan kembali artikel-artikel yang saya tuliskan pada milis Dzikrullah milik Ust. Abu Sangkan, dimana pada bulan Ramadhan 2006 saya menuliskan 13 buah "Loa dan The Secret yang Saya Pahami".

Selamat menyimak ke-13 Artikel pada milis Dzikrullah / Zikir tersebut (artikel bulan JUNI 2008), dan artikel-artikel yang lain..............

Thursday, June 12, 2008

LOA & The Secret Yg Saya Pahami (1): Kekuatan Berpikir Positif


AssWW, saya anggota baru disini. Ijinkan berbagi sedikit tentang Law Of Attraction (LOA) dan Quantum Physics, yang saya pahami dari Dr. Robert Anthony, saya sederhanakan sbb: (termasuk yang terbaru : The Secret)

  1. Pengertian LOA: ” You attract to your life whatever you give your attention, focus and energy to, whatever wanted or unwanted
  2. Kapan LOA berlaku? Jawab: Setiap SAAT
  3. Semua hal adalah berupa “kuanta”/energi dg frekwensi tertentu.
  4. Kwanta/energi ini dapat saling mempengaruhi
  5. Thought is motion energy (yang kita bayangkan, katakan, persepsikan, emosikan, adalah ENERGI yang bergerak, terkirimkan ke ”alam semesta”)

Dari sini, saya berpendapat, doa-pun juga energi dan sebenarnya SETIAP SAAT kita berdoa (tanpa kita sadari), walaupun secara informal.

Ada mantan GM sebuah perusahaan bertanya kepada saya; ”Pak, saya sudah tahajud tiap malam, puasa senin-kamis, shalat 5 waktu. Kenapa nasib saya masih terpuruk? Dimana keadilan Allah?. Saya jadi ’tidak percaya’ lagi pada Allah”. (Semoga hal ini tidak terjadi di antara pemaca mail list)

Jawab saya:”Benar tahajud, shalat dan puasa yang bapak katakan. Tetapi bagaimana dengan yang BAPAK BAYANGKAN, PIKIRKAN, RASAKAN, EMOSI di kantor selama 10 jam? Saya khawatir bapak di kantor kalau ditotal-total selama 8 jam merasa stress, kecewa terhadap kondisi kantor, khawatir, marah, berpikir worst case terus, ada perasaan intrik-intrik, berpikir negatif karena perlakuan ’tidak adil’ oleh pimpinan, dll? Sudah berapa lama bapak seperti ini? 5 tahun? 10 tahun?”


Secara prinsip, ini semua adalah ”energi negatif” yang “menarik” energi negatif lagi.

“Betul bapak sudah tahajud dll, tapi “kalah” oleh banyaknya “energi negatif”, jumlah totalnya adalah NEGATIF”, sehingga jangan dipungkiri, “nasib” bapak juga terpuruk. Ingat, hukum LOA ini berlaku SETIAP DETIK.

Kembali tentang doa adalah energi dengan frekwensi tertentu.

Ini menjawab pertanyaan, mengapa ada santet (energi negatif bisa dikirim), mengapa kita kirim shalawat kepada Rasullulah (energi positif yang kita kirim ke Rasullulah bisa dibalas dengan energi syafaat dari baginda Nabi), kita minta didoakan orang sholeh (energi positif kita mohonkan kepadanya, agar kita diberikan hal yang positif dari Allah).


Karena LOA berlaku SETIAP SAAT, maka usaha kita ZIKIR setiap saat (zikir khofi), adalah dalam rangka membersihkan nafs kita SETIAP SAAT, sehingga “menarik” energi positif dari Allah (tentu saja kalah zikirnya “tepat” dan “benar”). Semakin banyak berzikir, semakin bersihlah diri kita.

Begitu nafs (hati) kita bersih, maka otomatis doa/shalat kita lebih mudah sampai dan mudah diijabah Allah.


OK, bangsa barat boleh pakai LOA untuk “materialisme” (horizontal). Umat Islam harusnya untuk horizontal dan “vertikal” ke hadirat Allah SWT, untuk kehidupan setelah kematian (ini yang barangkali “tidak begitu diyakini” bangsa barat).

Problemnya adalah, hasil LOA “horizontal” yang negatif ini berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari, sehingga doa vertikal kita juga “sedikit” .

Contohnya seperti di bawah ini.

Banyak rekan yang mungkin berpendapat: “Saya sudah berdoa, tapi jawaban Allah mana?”

Menurut saya, barangkali rekan tadi telah melakukan hal yang negatif banyak (katakanlah “negatif 2000” (selama sekian tahun), tapi hanya berdoa dengan takaran “positif 8”, baru sebentar berdoa, tentu saja TIDAK cukup! Ini kan hal-hal yang logis saja. Apakah misalnya seseorang yang korupsi 5 Milyar, cukup ditebus dengan penjara 1 tahun saja? Menurut saya sih tidak, dia harus bertobat, mensedekahkan 10 Milyar untuk mesjid (tapi bukan dari hasil korupsi lho!), melakukan berbagai kebaikan selama 1 tahun. Barulah mungkin “impas” dosanya!


LOA ini juga menjawab pertanyaan, mengapa bangsa kita yang santun dan lemah lembut ini “masih” terpuruk.

Korupsi dimana-mana, inflasi yang tinggi, kejahatan, acara TV yang tidak mendidik, sinetron yang “membodohi” masyarakat dll, secara tidak langsung membuat “pikiran/emosi/perasaan NEGATIF” bangsa kita. Berapa juta rakyat kita seperti ini? 40 juta? 80 juta? Sudah berapa puluh tahun TERJADInya? Akan berapa tahun KEDEPAN bangsa kita seperti ini? Akumulasi energi negatif ini LUAR BIASA BANYAKnya.

Walaupun banyak Ustad dan pemuka agama, apakah CUKUP membuatnya positif?

Tentu saja akumulasi energi yang “dahsyat” negatif ini akan dikembalikan lagi ke bangsa kita ini, yang menjadikannya semakin terpuruk dimasa mendatang.


Bagaimana dengan bangsa-bangsa barat?

Saya pribadi kebetulan pernah tinggal di Jerman (1.5 tahun), di USA, di Jepang, tinggal bersama para karyawan disana. Mereka sangat jarang berpikir negatif. Apa alasan berpikir negatif? Gaji sangat cukup, tiap tahun bisa ”urlaub” (liburan) ke luar negeri, bisa menabung, punya rumah, inflasi hampir nol persen, orang-orang jujur, jalan-jalan tidak macet, apa-apa mudah, ngurus ini itu sangat mudah, tidak ada korupsi.

Jadi, secara psikologis, mereka ”dikondisikan” dengan sangat positif sekian tahun, sehingga pola pikir juga positif.

Bagaimana dengan di negara kita? He....he..he...


Jadi, tetaplah berzikir, sholat, berpikir positif, selalu bertaubat, melakukan kebaikan (dalam “bahasa” Islamnya taubah, zuhud, wara, ikhlas, ridla), apapun peristiwa negatif yang kita terima. Kalau perlu semua rakyat Indonesia, dimulai dari pejabat-pejabat negara sebagai contoh. Berat? Ya, memang tidak mudah, tetapi menurut saya BISA. Masalahnya MAU atau TIDAK? Mau atau tidak kita berjihad/berkorban untuk ”menderita” sementara karena perubahan dalam change management bangsa ini yang pasti besar resistensinya.

Semoga kita diberikan jalan yang terbaik oleh Tuhan YME

Amin.

Adhi Susilo (http://loaislami.blogspot.com)

No comments: